Perjalanan Bersama Access Consciousness – Hidup adalah Peluang dan Berkah Yang Berkelimpahan

Hai, namaku Lily Tasman. Panggil saja Lily, dan hari ini aku ingin berbagi sebuah kisah. Kisah perjalanan kehidupan yang telah membuka wawasan, ruang, dan kesadaranku sehingga membuat hidupku kini terasa lebih lapang/mudah, riang dan berkelimpahan. Dan perjalanan ini aku lalui bersama Access Consciousness! 
Yup, belajar di kelas-kelas yang ada di Access Consciousness itu, mengenal tools-nya yang beragam, berlatih dan terus memperdalam ilmunya itu, bikin aku space banget! 
Sangat bersyukur karena diberi kesempatan masih bertemu kehidupan! Iyalah, siapa coba yang tidak akan bersyukur karena kita masih hidup, ya kan? 
Etapi, ada loh, orang-orang yang tidak aware bahwa berkesempatan untuk tetap hidup itu adalah berkah! 
Aku sungguh bersyukur masih bisa giving and receiving napas kehidupan! Bahwa hidup itu indah banget, dan merupakan sebuah kesempatan. We can create so many things and anything we can create! 
Dulu…, mikirnya sih, kalau mati, suka takut, kuatir banget dengan yang aku tinggalkan di dunia ini. Gimana kehidupan anak-anakku nanti?   Sediiih banget! Sehingga aku pun sibuk menyiapkan (mendidik) anak-anak agar mandiri. Kalang kabut ga karuan demi menyiapkan mereka. 
Lalu bertemu Access Consciousness, yang telah mengubah sudut pandangku terhadap kehidupan, bahkan juga kematian. Sekarang ini, kalo harus bertemu kematian, yang ada di mindsetku adalah bahwa aku tetap ada, hanya saja sudah tidak berbody (walaupun kalo di imanku sih, akan kembali ke Bapa- ini hal lain lagi ya…). 
Jadi sekarang ini, selagi hidup, aku sih memandang ini sebagai suatu peluang yang sangat berharga, betapa sangat beruntungnya kita yang masih ‘berbody’ (embodiment) ini. Kehidupan sangat berarti, adalah peluang penting yang sudah seharusnya kita syukuri. Gratitude. 
Tuhan memberi kita kesempatan untuk tetap hidup, untuk tetap berkarya, mencipta. Sebagaimana DIA, yang menciptakan dan menggambar kita serupa dengan-Nya, maka sebenarnya destiny/keperuntukkan kita untuk hidup, ya adalah untuk mencipta/berkarya/co-creation. 
Ini sebuah perwahyuan sih, karena banyak orang yang mengaku bertuhan, tetapi tidak dapat menghargai kehidupan, baik kehidupan dirinya sendiri maupun kehidupan pada keseluruhannya. Ini sebetulnya hal umum dan sering juga dibicarakan di kotbah/ceramah-ceramah, tetapi gak banyak yang benar-benar memahami sampai ke dalam dan menjadi. Only know and doing Belum know doing n be.

Salam, 
Lily Tasman,
Bandung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *