3 Tips Menghadapi Orang yang Njelimet

3-Tips-Menghadapi-Orang-yang-Njelimet

Berurusan dengan orang yang sulit atau njelimet? Pasti ga suka banget, deh! Yess?
Asyik juga nih ya, Sobats Ceria jika kita bahas tentang trik menghadapi orang-orang yang seperti ini? Yuuuks!
‘Sulit’ atau ‘Njelimet’  memiliki arti ‘susah untuk disenangkan’. 

Dan ketika kita berhadapan dengan seseorang yang sulit, kecenderunganya adalah bahwa mereka sudah berfungsi dari sudut pandang yang tetap dan sudah punya semua jawaban yang menurut mereka benar.

Ketika kita berurusan dengan orang seperti ini, maka kita enggak perlu lah untuk melawan mereka, karena sudah pasti mereka akan mempertahankan sudut pandangnya, sekuat mereka bahkan melawan dengan jauh lebih kuat lagi. Maka yang perlu kita lakukan adalah melihat bagaimana kita bisa memutarbalik situasinya, misalnya dengan mengatakan hal seperti, ‘well, saya paham apa yang kamu bicarakan, dan bagaimana dengan ini?’ 

Mengajukan pertanyaan akan membuka pintu untuk munculnya kemungkinan lain. Sementara jika kita tidak mengajukan pertanyaan, maka orang akan terdorong untuk mempertahankan sudut pandang mereka. Berapa banyak perubahan yang mungkin terjadi ketika seseorang bersikukuh mempertahankan sudut pandangnya?

Oh ya, tidak ada.
Ketika kita mengajukan pertanyaan, itu memungkinkan orang lain untuk menjelaskan apa yang mungkin mereka lihat yang mungkin tidak kita lihat. Ini bukan berarti bahwa mereka benar dan kita salah atau kita benar dan mereka salah, ya memang seperti itulah adanya.

3 Cara si Njelimet Membuat Segalanya Menjadi Sulit dan Apa Yang Bisa Kita Lakukan Untuk Menghadapinya. 

1. Si Sulit atau si Njelimet biasanya menggunakan Amarah sebagai Cara untuk Menimbulkan Pertengkaran.

Yess, dan cara bertahan ketika seseorang marah kepada kita, mereka akan mencoba membuat kita melawan balik atau mempertahankan sudut pandang kita, dan jika kita melawan balik itu hanya akan membuat energinya berkelanjutan dan membuat kemarahan yang lebih besar, apakah dari situ kita benar benar ingin hidup dan berkarya atau kita menginginkan sesuatu yang berbeda?

Kita perlu benar benar jelas tentang apa yang ingin kita ciptakan untuk diri kita sesuatu yang benar benar berhasil untuk kita.

2. Si sulit atau si Njelimet menggunakan judgement untuk mengendalikan dan untuk menentukan apa yang akan kita pilih. 

Ketika seseorang menggunakan judgement untuk mengendalikan kita, maka kita perlu mengatakan “Wow, terima kasih banyak sudah peduli”.

Ini akan membuat mereka bertanya apakah mereka benar-benar peduli atau tidak dan mereka akan mundur. Jika mereka merasa harus selalu benar, mereka tidak akan pernah bisa mengakui ketika mereka salah.

Orang yang menggunakan judgement punya keinginan untuk percaya bahwa kita akan mempercayai mereka, menyukai mereka dan percaya bahwa mereka benar. Cara untuk menghadapi ini adalah dengan tidak perlu harus membenarkan dan menyalahkan. Biarkan semuanya menjadi sudut pandang yang menarik.

3. Orang yang sulit akan berbohong kepada Kita

Berurusan dengan pembohong itu mudah, mereka sebenarnya memberi kita informasi yang kita butuhkan untuk menghadapinya. Akui kebohongan dan ketahuilah bahwa kita tidak perlu mempercayai apa pun yang mereka katakan karena mereka akan berbohong apa pun yang terjadi.

Katakan saja ‘terima kasih’ tanpa perlawanan atau konfrontasi dan mereka akan berubah jika mereka mau. Konfrontasi tidak pernah berhasil. Yang dilakukannya hanyalah menuntut agar orang lain menyerahkan kuasa mereka dan mulai bertarung.

Bagaimana jika kitaa tidak pernah harus melawan apa pun? Bagaimana jika semuanya hanya pilihan?

Jika kita berurusan dengan seseorang yang sulit, selalu posisikan mereka di tempat di mana kita bertanya tentang  apa yang kita lihat yang tidak mereka lihat. Posisikan mereka untuk bertanya seperti ‘Apa maksud kamu dengan itu?’.
Cara yang bagus untuk melakukan ini adalah dengan mengakui orang apa adanya.

Misalnya, jika seseorang sedang sulit, Anda tidak ingin memberi tahu mereka bahwa mereka adalah Evil Little Fuck (ELF) yang menyebabkan pertengkaran. Tapi, kita bisa mengakui mereka sebagai ELF dengan mengatakan, ‘Wow, ELF Anda seperti itu’ yang akan membuat mereka bertanya-tanya.

Kemudian mereka akan bertanya ‘Apa itu ELF? Maksud kamu apa?’ Jangan beri tahu mereka apa yang kita maksud. Biarkan itu menjadi pertanyaan mereka.

Hal yang paling utama yang perlu kita pahami saat berurusan dengan orang sulit adalah ini bukan tentang kita benar dan mereka salah. Dan, ini bukan tentang mereka yang benar dan kita salah. Ini tentang kemungkinan berbeda yang muncul. Ketika kita bersedia untuk bertanya dan mempertanyakannya, segalanya akan berubah untuk kita.

Artikel sumber dari:
Diterjemahkan oleh Hanifah Salim
Proofreading by Hidup Ceria.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *